Windsurf tips


HARNESS
Keuntungan ketika sudah menggunakan harness adalah kita tidak lagi membebani kedua lengan dan tangan terlalu berat. Dan untuk bisa mendapatkan speed hanya bisa dilakukan apabila kita sudah bisa menggunakan harness dan footstrap dengan baik. Belajar menggunakan harness sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Dalam hitungan jam dan instruksi yang benar pasti bisa. Justru sangat penting yang pertama kita lakukan adalah memilih harness yang paling sesuai.

Ada dua tipe harness, waist harness dan sit harness. Mana yang paling baik tidaklah sama untuk semua orang. Posisi hook pada waist harness yang jelas lebih tinggi daripada hook di sit harness. Pe-selancar angin yang berorientasi pada racing dan selancar angin olympic, speed dan slalom lebih banyak yang menggunakan sit harness, sementara freestyler dan wave sailor lebih banyak yang menggunakan waist harness. Pengguna sit harness lebih banyak menggunakan pinggang dan panggul sementara pengguna waist harness lebih banyak menggunakan punggung dan badan.

Waktu membeli harness pertama kali sebaiknya dicoba dengan benar. Rasakan apakah ada bagian-bagian dari harness yang tidak sesuai dengan lekuk tubuh karena ini pada akhirnya akan sangat menyiksa. Saya pernah membeli sebuah harness yang khusus untuk wanita, saya mencobanya, ukurannya sesuai tapi saya tidak benar-benar mencobanya, saya tidak mencoba dengan tali dan merasakan bagaimana rasanya ketika mempercayai sepenuhnya berat badan menggantung di harness, karena yakin harness itu dibuat khusus untuk wanita ya sudah pasti bakalan sesuai dengan bentuk tubuh wanita. Saya membelinya di sebuah pameran di German karena di Indonesia waktu itu belum ada toko yang menjualnya, dan yang terjadi, waktu saya sampai di Bali ketika menggunakannya di air baru saya merasakan bahwa bagian atasnya terlalu sempit. Harness khusus wanita itu ternyata bentuknya untuk pinggang dan rusuk yang sempit dengan bokong besar. Tapi kenyataannya tidak semua wanita punya bentuk tubuh seperti buah pier atau seperti gitar spanyol. Kenyataannya bentuk tubuh orang itu berbeda-beda. Harness yang saya beli itu kebetulan tipe waist harness. Saya memilih tipe waist harness karena harness yang saya miliki untuk di Tripoli dan harness pertama saya juga tipe waist harness. Harness tipe ini mempunyai kecenderungan untuk naik sedikit keatas kearah dada saat dipakai karena tidak ada penahannya. Nah karena bagian atas yang sempit itu maka setiap kali saya merasakan tekanan pada tulang rusuk dan ini sangat menyiksa sekali untuk pemakaian yang lama. Baru dua kali pakai saya nggak mau lihat lagi, saya buang harness itu, lebih tepatnya saya kasih ke orang lain, gratis.

Ketika menggunakan harness pertama kali gunakan harness line yang lebih panjang dari pada panjang harness umumnya. Panjang standard yang sering digunakan adalah ukuran lengan bawah meskipun ini tidaklah ukuran yang pasti tapi setidaknya bisa dijadikan patokan. Jarak ikatan harness line bisa digunakan dua kepalan tangan, meski ada juga yang menyukai jarak yang sangat dekat. Kalau masih tidak yakin untuk menggunakannya di air bisa mencoba mempelajarinya off water atau di pantai terlebih dahulu. Kalau sebagai pemula kedua kaki masih berdiri di sekitar mast foot maka mulailah belajar meletakkan kaki sedikit kebelakang. Gunakan apa yang disebut sebagai seven stance, yaitu kaki depan pointing ke depan dan kaki belakang melintang atau crossing arah board, kedua kaki seperti membentuk angka 7, begitu juga dengan posisi badan. Posisi badan tidak terlalu kedepan dan tidak terlalu kebelakang. Apabila sulit menjangkau harness line atau tiba-tiba board berubah terlalu jauh ke arah up wind ketika mengaitkan hook harness pada harness line berarti harness linenya terlalu pendek, buatlah sedikit lebih panjang untuk hook in dan hook out.

Apabila sudah berhasil mengaitkan hook pada harness line maupun melepaskan hook dari harness line sambil berlayar dan planning, rasakan power pada layar cobalah panjangkan tangan, kemudian istirahatkan tangan dan percayakan badan sepenuhnya pada harness, tangan harus se-rileks mungkin, bahkan cengkraman pada boom bisa dilepaskan dan hanya menggunakan satu jari. Gerakkan badan ke depan dan ke belakang untuk menyeimbangkan layar, dan untuk bergerak upwind dan downwind.

Penting untuk diingat adalah belajar menguasai diri untuk tidak panik. Sebagai pemula biasanya masih sering jatuh dan ketika menggunakan harness pertama kali rasanya akan beda waktu jatuh tanpa harness dan menggunakan harness, terutama ketika hook pada harness masih nyangkut di harness line. Yakinkan diri, JANGAN PANIK, JANGAN PANIK; JANGAN PANIK. Kenapa? karena ketika panik akan sangat susah untuk berpikir bagaimana membebaskan diri dari hook apalagi waktu jatuh kebelakang dan kita berada di dalam air dan wajah tertutup layar. Paling nyaman adalah ketika jatuh ke depan, tapi bahayanya adalah jatuh kedepan dengan kekuatan penuh dan hook menerjang layar, hingga layar robek oleh hook. Jatuhlah ke depan dengan elegan, kedua tangan pada boom dan jaga jarak hook dari layar dengan kedua lengan.

Selanjutnya belajarlah menggunakan harness line pada kekuatan angin yang lebih besar dan belajarlah juga dengan harness line yang lebih pendek dan lebih pendek lagi. Apabila sudah bisa menggunakan harness selanjutnya adalah mempelajari penggunaan footstrap.


BEACHSTART
Seperti saya tulis sebelumnya di tulisan berjudul Waterstart, bahwa waterstart itu sama seperti melakukan beachstart. Nah untuk yang masih belajar kali ini saya mau menulis windsurf tips bagaimana melakukan beachstart. Ini berdasar pengalaman pribadi dan apa yang saya dapatkan dan pelajari dari instruktur saya waktu di Procenter - Hurghada.

Untuk pemula yang belum pernah tahu sama sekali bagaimana melakukan beachstart bisa melakukannya off the water alias di pantai di atas pasir. Caranya pertama-tama lepaskan fin dari board, kita akan gunakan ini sebagai simulator dan letakkan diatas pasir yang rata dan bersih dari batu, pecahan karang-karang dan kerang-kerang yang biasa ada di atas pasir, kalau boardnya sangat sensitif dan takut rusak bisa pakai alas towel (handuk pantai) di bawahnya. Pasangkan layar yang sesuai ukurannya untuk tubuh kita sesuai dengan kecepatan angin pada saat itu. Atur posisi board sekitar 30-45 derajat arah downwind, dan kita mulai melakukan latihan cara mengangkat tubuh dengan kekuatan angin pada layar.

Duduklah sangat dekat dengan board, kaki depan diletakkan seperti bersila dan kaki belakang seperti waktu duduk nongkrong di warung kopi. Kedua tangan pada boom dengan posisi tangan depan diantara harness line dan kepala boom. Tangan belakang di belakang harness line. Jarak kedua tangan cukup lebar, lebih lebar dari saat kita planning. Letakkan kaki belakang pada tengah-tengah board antara footstrap depan dan belakang, lalu angkat boom dengan kedua tangan setinggi-tingginya. Putar sedikit badan dan pinggang, tangan yang depan gerakkan sejauh-jauhnya sehingga mast bergerak kearah board nose. Rasakan hembusan angin pada layar sehingga power pada layar mampu mengangkat tubuh. Topang badan dengan menekan kaki belakang di atas board. Badan akan terangkat dan letakkan kaki depan dibelakang mast. Lakukan berkali-kali sampai bisa benar-benar merasakan power pada layar dan bisa mengangkat tubuh dan mengontrol layar sempurna tanpa tubuh terlempar kedepan.

Setelah bisa melakukannya di pantai dengan baik maka pasang kembali fin pada board dan kita coba melakukannya didalam air. Air harus cukup dalam sekitar batas lutut dan paha sehingga ketika kita menekan bagian belakang board fin tidak nyangkut didasar. Letakkan board dengan posisi tegak lurus atau 90 derajat arah angin. Kedua tangan pada boom dengan jarak agak lebar, badan agak merunduk di bawah layar yang masih rendah dan posisi mast 45 derajat dari board. Berdiri sedekat-dekatnya dengan board. Rasakan hembusan angin dan gust. Angkat boom, putar sedikit badan kedepan dan tangan depan digerakan sedikit kedepan sehingga posisi board sedikit bergerak 30-45 derajat arah down wind. Naikkan kaki belakang di tengah-tengah board antara footstrap. Rasakan power pada layar yang mengangkat berat tubuh. INGAT, angkat boom setinggi-tingginya dan kaki belakang menekan board kebawah dan BUKAN menendang atau menjauhkan board dari badan, persis seperti ketika kita melakukannya di atas pasir, kaki menumpu sehingga board tidak menjauh tapi mendekat sehingga power pada layar bisa menjadi tumpuan untuk tangan menggerakkan tubuh keatas board dan kemudian hup! letakkan kaki depan dibelakang mast.

Ketika badan berhasil naik keatas board jangan terburu-buru berdiri tegak, agar tidak jatuh dan terlempar kedepan stabilkan dulu posisi badan pada board, caranya badan tegak tapi posisi lutut masih sedikit ditekuk sehingga posisi bisa stabil di atas board, gerakkan mast sedikit ke depan sehingga terjadi akselerasi dan board meluncur ke depan. Jika sudah planning baru kemudian masukkan hook ke harness line.

Jika sudah berhasil melakukan beachstart kemudian lakukan pada kedalaman air yang makin dalam untuk mulai berlatih dengan waterstart. Waterstart menjadi mudah apabila sudah bisa menguasai cara mengontrol power dan hembusan angin pada layar.