Monday, October 24, 2011

Spots in Lombok Island, Part 4



Tanjung Aan

Pantai Tanjung Aan dan Pantai Torok Bare lokasinya bersebelahan. Untuk menuju ke tempat ini jalannya kecil tapi sudah beraspal. Tidak susah, waktu kita kesana bulan September kondisi aspal cukup mulus dan penunjuk jalannya cukup jelas. Sepertinya lokasi kedua tempat ini memang sudah dipersiapkan oleh pemerintah daerah Lombok Tengah sebagai tempat wisata satu paket dengan lokasi wisata Pantai Kute.

Kalau kita lihat di peta yang ada pada umumnya, terlihat hanya satu jalan pantai saja di sepanjang jalur Pantai Selatan wilayah Lombok Tengah ini. Tapi faktanya tidak demikian. Tadinya kita mengira kita akan langsung menemukan Pantai Tanjung Aan ini dalam perjalanan kita ke Awang, ternyata tidak. Kita memang melewati bagian dari desa Tanjung Aan, tapi bukan jalan pantai.

Untuk menuju Pantai Tanjung Aan kita melewati jalan pantai dari Pantai Kute, melewati Novotel dan kita ikuti terus jalan ke Timur. Kita akan temukan banyak sekali penunjuk jalan untuk menuju Pantai Tanjung Aan. Daerahnya cukup berkembang dan tidak sekering wilayah Lombok bagian Selatan lainnya.

Kita penasaran dengan Pantai ini karena kita punya customer di Lombok yang sering windsurfing di Pantai tersebut. Kita benar-benar ingin tahu seperti apa spot di tempat dia. Customer kita ini sebelumnya punya boards yang volume-nya kecil dan layar size 7 meter kebawah. Dia bilang jarang sekali kondisi seperti itu terjadi di Tanjung Aan. Itu sebabnya dia memerlukan board dengan volume besar dan layar lebih besar. Perkiraan saya berat badan dia sekitar 80 kg dan tinggi badan sekitar 180 cm. Dan dia membeli dari kita board 140 Liter dan sail 8.5 meter.

Pada saat kita berada di Tanjung Aan memang kecepatan angin lebih sedikit dibanding kondisi di teluk Bumbang pada hari yang sama (jam berbeda). Kondisi saat itu memang sesuai untuk board dan layar yang baru dia beli.

Note :
Pada saat kita lagi di Tanjung Aan itu kita juga sempat dikejar turis dari Belgia yang penasaran ingin tahu dimana bisa windsurfing di Lombok. Kita juga jadi heran sendiri kok bisa dia tahu kita yang mereka kejar ini windsurfer. Padahal waktu itu kita nggak mengeluarkan peralatan kita dan kita tidak berencana main saat itu karena sudah terlalu sore. Ternyata katanya karena merek yang ada di rushguard yang kita pakai, kita belum sempat ganti baju. Juga karena bulky surf bag yang kita bawa kesana kemari di atas roof rack beda dengan bawaan para surfer. Ada-ada saja. Tapi jadi tahu ternyata merek-merek yang tertera di apparel kita dan kita bawa kesana kemari bisa menunjukkan siapa diri kita. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Selain itu kita jadi tahu kalau ternyata masih ada saja orang yang berminat dengan windsurfing padahal sering dibilang bahwa windsurfing itu olah raga yang sudah mati tidak ada peminatnya lagi, sudah tidak trendy lagi. Katanya, semua sudah beralih ke olah raga kitesurfing. Ternyata tidak benar. Pasti para windsurfer setuju, windsurfing adalah olah raga yang indah, fun dan unik yang tidak tergantikan.

Tuesday, October 18, 2011

Spot in Lombok Island, Part 3



Sekotong Barat (West Sekotong)

Hmm, what can I say.... The owner of this resort at Sekotong Barat is a windsurfer.

Spot in Lombok Island, Part 2


Bumbang Bay

On the way to Ekas Bay (Awang fishing village) we saw a small advertising with beautiful beach picture on it. The content picture of the ads not lies. It is really a hidden paradise. After not succeed reach Awang on the way back to Kuta we decide to see other places. We drove already so far on the damage road we didn't mind anymore to have an extra few meter with the same situation. Surprisingly it is better. From the cross to Bumbang Bay, it is an unpave road, little bit smaller street but smooth and much easier to drive. We just follow the street then we found the gate with the sign of BumbangKu Beach Resort. We just go inside, and everybody look surprised to our arrival. Yes, nobody expecting somebody could coming to that place by car. All the visitors, the staff and supplies of the resort coming only by boat. But the people in this new beach resort are nice, they welcome us, shake hand and big smile.

Bumbang Bay, it is really paradise, quite, peaceful, beautiful. And for windsurf. Here is the measurement of the wind force at that time. Not so bad, isn't it?



Spots in Lombok Island, Part 1


Ekas Bay

East-South East wind during dry season means should be windy enough in Ekas Bay. We would like to check beaches near small village called Awang, but we cannot reach that village, we had to stop just 500 meter before it. We was coming from Kuta Beach direction. There's road going to Awang but the road was completely damage. It is small, no asphalt pavement exist anymore on the track, dusty, losing stones with lots of big hole. We was stop on the hill to look down to the village when we saw a truck have problem climb up the street. We will have the worse situation with our Kijang Avanza rent car. We could go down from the hill go to that fishing village but we could not climb back up, too danger, or we have to use another road round half of the island to go back to Kuta. We will going back next time to see this place, we know now that we need a 4 wheel drive car to drive around South Central Lombok.


Air Sanih Trip, mid August 2011

We found a windsurf spot at Kubu Tambahan, in Northern Bali. The black sandy beach around Air Sanih district at Kubu Tambahan city. It was 45 degree side on shore wind, coming from the East.

This is first time we stay around Kubu Tambahan, we arrive around 5 pm. The wind force is 4 to 5 beaufort, blowing constantly. The sun almost slipping down make us in the hurry to rig the sail, it almost dark when Robert finish rigging, the wind slowly drop, and unfortunately when the sun goes down completely at 6 pm, the wind also dropped completely. The boy who take care the cottages was around us, was watching what we were doing, he informed me that the wind used to come at 2 pm during windy season (thread wind season).

Wish that we could stay longer but we could not, next day we have to continue our trip back home, so we do not know how is the wind next day in the afternoon.



For information there are some accomodation around Air Sanih. We would like to stay in 'Cilik' hotel which is recommended by the travel book but it was fully book. Finally we get rooms at 'Tara' hotel just 100 meters from Cilik. The room is cheap (my room cost 250 thousand Rupiah and Robert's familly room size cost 500 thousand), but simple. Looks like this area is a common place for local holiday makers, the hotel typical for Indonesian people need, room with AC and TV, no decoration and no hot water.


Later we found that Cilik's has better beach to start for windsurf, it has easy access to the beach, while Tara's has beach protection wall in front of the cottages to protect from erosion. But Tara's has good enough ground in front of the room to rig the sail.



The beach is perfect for windsurf but the dis advantage is there is lots of styro foam floaters with net of plastic string, I am not sure, I didn't check it, looks like a seaweed farm or pearl shell farm, or kind of fishing net. Hmmm would be nice if it is not there.

Monday, August 8, 2011

Waterstart

Membutuhkan cukup lama sampai aku bisa melakukan waterstart. Mempelajari waterstart,tahap yang penting sekali untuk bisa mempelajari powerjibe, kenapa? Karena ketika berlatih untuk carving powerjibe sudah pasti bakalan sering jatuh. Kalau masih uphauling terus bakalan cepat lelah. Menguasai waterstart bisa sangat menghemat tenaga.

Sebelum bisa menguasai waterstart maka kita harus bisa melakukan beachstart. Apa beda waterstart dan beach start? Beachstart adalah start yang dilakukan dengan cara naik langsung keatas board dan start windsurf, tidak lagi mengangkat layar menggunakan tali uphaul. Beachstart dilakukan di air dangkal sekitar pantai, maka dinamakan beachstart. Sementara waterstart sama seperti beachstart hanya dilakukan di dalam air yang lebih dalam atau bahkan di tengah laut.

Dari saat pertama menguasai beachstart hingga aku bisa melakukan waterstart perlu waktu sekitar 4 tahun. Dan ketika akhirnya bisa melakukan waterstart rasanya WOW kenapa tidak dari dulu.

Aku sempat mengambil kelas waterstart di Procenter Hugharda-Mesir. Sebenarnya instrukturku yang orang Egypt menjelaskan dengan detail dan cukup jelas, bahkan waktu latihan di sana aku sudah bisa beberapa kali melakukannya, tapi waktu pulang dari Hugharda balik ke status lama, masih kacau. Tapi aku terus latihan dan melakukan beachstart terus menerus dari air dangkal makin lama makin dalam. Ini waktu kita masih tinggal di Tripoli - Libya.

Sampai benar-benar melakukan waterstart ketika aku sudah tinggal di Bali, tiba-tiba saja kemampuan untuk melakukan waterstart aku dapatkan. Hanya saja waterstartku saat ini baru satu arah, yaitu jika angin datang dari kanan. Ini karena kebiasaan di Tripoli saat musim panas angin dari kanan, sehingga terbiasa beachstart dengan angin dari kanan. Di Sanur waktu musim kering angin datang dari arah sebaliknya, tapi keuntungannya waktu dari air dalam menuju pantai angin jadi dari kanan maka tiba-tiba saja aku bisa melakukan waterstart.

Sekarang aku lagi melatih untuk arah sebaliknya.

Thursday, June 2, 2011

Sanur Bali Windsurfing (again)



I found many information in the internet forum asking for windsurfing in Bali and people are telling others that there are some good wind in Bali but no windsurf facilities. Also, it is not one time tourist pass in front of our friend's, Pedro, windsurf station comment : "Oo, I never know that there is windsurfing in Sanur".

This is not true that there's no windsurf in Bali. Windsurf in Bali start already since long time since the era of Robby Naish in the 70's. Many local windsurfer admiring and fans of Robby Naish, at least they know when we are talking about him. And there's Indonesian windsurfer, Oka Sulaksana, he is now almost 40 years old, he was very strong in South East Asian and Asian competition when he was young. But that's it, and the developing of this sport in this country is very slow, this is correct. Yes, as a windsurfer and as an Indonesian I am not happy with this.

But it was long time ago when not much facilities to windsurf in Bali. These last two years around 2009 until this time 2011, there's some changes, little bit development in windsurf community in Bali. With dedication to the sport we (me and my husband, thanks to him) run a windsurf shop in Sanur area called 'Jump and Jibe', where you can find complete equipment and accessories and repair parts. Pedro a guy from Flores, the other island in Indonesia, he was several years living in Japan, with his friends he start running a windsurf station at Mertasari beach called 'Ocean Cowboys', live up the beach with better and more modern equipment compare to several old crapy windsurf station in Sanur area.

I agree when people say windsurfing in Indonesia not developing very well compare to the potensi of the country. Our problem is there's no support from Indonesian goverment to developing it. We found many Mistral One Design used in several rental place, coming from Porlasi, Indonesian Sailing Association, those stuff are used for the KONI (sport organization) before. It is true that boards for slalom, freeride, or wave sailing are really really hard to find. Okey a wave sailing board not really need in Bali, because the wind and good wave never come together. But slalom and freeride boards with medium to bigger size sails is needed. Our experience in importing stuff for our shop is we are robbed and pressed by the goverment system, I think the situation is worse than during the Dutch colonial goverment. The import rules, the trading rules, the shop registration, the taxes, all are crazy. It is an antagony, and contra productive to the tourisme campaign made by the goverment and the Board of Tourisme.

Anyway, the aim of what I write now is to tell the world that Sanur - Bali can be one of your windsurf destination. And with all the troubles we have in developing windsurf in Indonesia you still can windsurf in Sanur Bali with good equipment and reasonable price. And when you need information about when and where to windsurf in Bali just call us in +62 812 814 959 34 or check our web site: www.jumpandjibe.com or email us at : info@jumpandjibe.com or jumpandjibe@gmail.com or check our Facebook : http://www.facebook.com/pages/JUMP-AND-JIBE-Windsurf-Center-Shop. We can arrange your windsurf tour or to help you make deal with Pedro's windsurf station: www.baliwindsurfing.com or to get contact direct to him. His place also a place for tourist information.

Tuesday, May 24, 2011

Sanur - Bali


Kebanyakan orang mengatakan kalau daerah Kuta - Legian itu untuk wisatanya kaum muda, sementara Sanur itu untuk para orang tua dan pensiunan. Tapi sebagai orang yang tinggal di Bali saya mengatakan ini adalah stigma yang sama sekali keliru. Dan orang yang berpendapat seperti itu menurut saya tidak benar-benar mengetahui tentang Bali, mungkin mereka hanya sekali dua kali ke Bali.

Baik saya akan coba untuk memberikan informasi lebih mendetail tentang apa saja yang bisa dinikmati saat pergi ke Bali dan terutama Sanur untuk menjelaskan argumentasi saya bahwa daerah Sanur bukan cuma untuk mereka yang tua-tua saja.

Memang daerah Sanur tidak sehingar-bingar kawasan Kuta - Legian yang penuh dengan café, pub dan klub malam plus para peminum yang berdansa ditengah jalanan. Sanur cenderung lebih kalem, adem-ayem, tenang, tidak ada tempat hang-out yang hingar bingar dengan musik yang menghentak-hentak. Tapi jangan salah Sanur itu tempat yang paling lengkap untuk berbagai aktifitas yang cocok buat yang berjiwa muda, dan anak-anak muda yang dinamis, aktif dan suka sport.

Fasilitas watersport yang ada di kawasan Sanur adalah yang paling lengkap dibandingkan dengan pantai-pantai yang lain. Orang-orang berpendapat Tanjung Benoa-lah tempat watersport di Bali. C'mon, naik banana boat, naik flying manta dan parasailing, it's not a sport, jangan sampai kita jadi ejekan turis asing terutama orang bule (white-long nose) karena menawarkan olah-raga seperti itu. Itu hanya sarana amusement, just for fun, hanya sedikit berenang waktu tercebur ke air, not a real sport at all. Kecuali jet ski masih bisa dikategorikan sebagai sport. Anyway, meski tidak sebanyak di Tanjung Benoa - Nusa Dua tapi fasilitas amusement di Sanur, juga semua tersedia. Nah, kalau dibanding dengan Nusa Dua, Sanur justru tempat untuk melakukan kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai real water sport.

Buat yang suka aktifitas wavesurfing di ujung sebelah utara Sanur reef saat moonsoon menyediakan ombak dan tube yang fantastis. Jauh lebih bagus dari ombak pantai Kuta. Jika di bandingkan dengan ombak di Geger Beach - Nusa Dua, di Sanur tidak perlu berenang dan paddling terlalu jauh untuk mencapai ombak, tidak perlu harus menyewa boat untuk sampai ke reef. Tempatnya juga sering dijadikan ajang kompetisi. Kalau belum tahu tempatnya ambillah peta jalan di Bali, masuk dari jalan bypass, di perempatan jalan Hang Tuah belok dan ambil jalan yang menuju pantai. Berjalanlah sepanjang pantai maka akan menemukan tempat-tempat persewaan papan surfing. Agak sedikit ke Utara di sekitar pantai Lembeng atau sering disebut 'black sand beach' juga memiliki ombak yang bagus dan cukup menantang.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan wave surfing di pantai Timur ini? Saat moonsoon, angin Barat atau sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Kenapa tempat ini sangat bagus untuk wavesurfing? Pada saat musim penghujan sering terjadi gelombang tinggi tapi angin bertiup dari arah Barat sehingga yang terjadi offshore wind. Karena melalui daratan angin tidak terlalu kuat sehingga tidak merusak dan memecah gelombang dan terbentuklah ombak dan tube yang fantastis.

Buat yang tidak berani bermain ombak maka kayaking dan berenang merupakan aktifitas yang cukup menyenangkan. Sepanjang pesisir pantai Sanur di bagian dalam reef pantainya tidak berombak besar, ombak hanya terjadi di bagian reef di luar pantai, sehingga sepanjang pantai Sanur aman untuk kayaking dan berenang.

Buat para mancing mania yang suka sport fishing, di Sanur banyak tersedia kapal-kapal yang bisa mengantar ketengah laut untuk berburu tuna, cakalang dan ikan ukuran besar lain. Alat pancing yang sesuai juga banyak disewakan.

Stand up paddling, olah raga ini mirip seperti mendayung hanya saja dilakukan dengan berdiri, mirip-mirip kalau orang naik getek dari bambu. Stand up paddling menggunakan papan semacam papan selancar, berdiri di atas papan tersebut sambil mengayuh menggunakan dayung panjang terbuat dari bahan serat carbon. Stand up paddling atau SUP baru sekitar lima tahun terakhir diperkenalkan dan sekarang menjadi olah raga yang sedang trend dimana-mana di seluruh dunia. Buat pemula sangat aman bermain SUP di Sanur ini sebagaimana berenang dan kayaking. Sementara yang sudah mahir dan menguasai ombak bermain SUP juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang berombak seperti ketika musim angin Barat.

Sailing dengan menggunakan perahu layar juga tersedia di Sanur, sementara yang bersedia merogoh kocek lebih dalam bisa menyewa Catamaran. Atau untuk yang ingin melatih otot-ototnya sambil menikmati semilir angin maka bisa mulai belajar windsurfing atau selancar angin. Sanur bagian Selatan atau tepatnya di pantai Mertasari hingga kanal Serangan merupakan bagian perairan yang paling cocok untuk melakukan windsurfing. Tempat paling baik dibandingkan pantai-pantai yang ada di Denpasar dan sekitarnya, seperti Kuta - Legian, Jimbaran dan Nusa Dua. Karena lokasinya sangat luas sehingga bisa berbagi dengan berbagai kegiatan yang lain seperti catamaran sailing, jetskiing, wakeboarding dan kite surfing. Musim angin Timur maupun angin Barat tidak masalah, meski tidak setiap hari karena tergantung dengan posisi pasang surut air laut, tapi bisa dilakukan sepanjang tahun kecuali di awal musim pancaroba sekitar bulan April dan sekitar bulan Oktober. Sebagai informasi tambahan di Mertasari beach ini lebih sering mendapatkan angin dengan kecepatan tinggi dibanding tempat-tempat lain.

Kitesurfing, membutuhkan lokasi yang mirip dengan windsurfing. Dan buat yang belum tahu seperti apa sih olah raga kitesurfing ini, maka biar saya tidak bisa melakukannya tapi karena sering melihat saya bisa menceritakan sedikit sebagai gambaran. Kitesurfing ini olah raga menggunakan layangan dari bahan parasut, besar, berbagai ukuran dari 10 sqm hingga 18 sqm, pemakaian disesuaikan kecepatan angin. Bentuknya mirip seperti yang digunakan untuk aktifitas para gliding hanya detail strukturnya ada perbedaan, Kite surfing parasutnya berbentuk lengkung dan saat ini digunakan tali di tengah untuk safety. Tali-talinya dihubungkan dengan stick bar yang digunakan sebagai pengontrol kite-nya. Stick bar terhubung dengan harness dan pemainnya meluncur diatas sebilah papan yang mirip papan skateboard hanya ukurannya sedikit lebih lebar, dan kalau skate board menggunakan roda sementara papan kite surfing mempunyai sirip-sirip dibagian bawah.

Kalau ada yang takut air, tidak suka watersport maka aktifitas di darat juga banyak. Bisa sewa sepeda dan gowes sepanjang pantai. Atau olah raga lain, masih di Mertasari, ada bekas lokasi tempat diselenggarakannya Asian Beach Games yang pertama, di lapangan luas ini bisa untuk bermain voli pantai, bisa untuk main bola sepak, dan bisa main power jet kiting. Hanya saja untuk kegiatan ini harus menyiapkan sendiri peralatannya. Selanjutnya yang banyak duit dan masih ingin melanjutkan liburan dan suka aktifitas diving maka di Sanur tersebar banyak sekali operator diving yang siap mengatur liburan diving anda dimanapun baik sekitar Bali hingga ke ujung paling Timur wilayah Indonesia.

Nah, bisa dilihat kan betapa banyak aktifitas yang bisa dilakukan di Sanur. Surfing, kite surfing, windsurfing, catamaran sailing, stand up paddling, sport fishing, jetskiing, wakeboarding, kayaking, swimming, biking, dll. Dan semua itu bukanlah kegiatan untuk kakek nenek para pensiunan melainkan untuk mereka yang berjiwa muda, dinamis dan aktif. Fasilitas di Kuta - Legian dan Nusa Dua tidaklah selengkap di Sanur dan yang jelas apabila anda suka dengan aktifitas-aktifitas tersebut tentunya lebih baik untuk stay di kawasan Sanur, karena jarak antara Sanur dengan Kuta - Legian apalagi Nusa Dua cukup jauh, biaya taksi-nya yang jelas cukup mahal.

Sebagai anak muda yang biasanya tidak memerlukan hotel bintang lima, penginapan back packer yang low budget pun juga tersedia. Sepanjang jalan Danau Tamblingan daerah yang berada dibelakang pantai Sanur banyak tersedia penginapan murah dengan kisaran harga Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu per malam. Warung-warung yang menjual makanan lokal dengan tarif lokal juga banyak, sementara kalau pagi hari penjual nasi campur yang murah untuk sarapan bisa ditemukan di pantai. Buat para wanita yang suka shoping pernak-pernik juga tidak masalah, art shop, kerajinan tangan khas Bali bisa didapat dimana-mana dan koleksi yang ada di Sanur berbeda dengan tempat lain. Tuh, lengkap kan?

Thursday, April 14, 2011

Harga sebuah papan selancar angin

Setiap orang yang hobi windsurfing tahu betapa mahalnya peralatan untuk windsurfing, dan orang yang nonwindsurfer ketika mengunjungi toko windsurfing kami akan berkomentar : 'waahhh harganya....' dan dengan ekspresi penuh tanda tanya, mungkin membayangkan keuntungan yang didapat dari penjualan sebuah papan selancar angin.

Tapi tahukah bahwa keuntungan terbesar dari harga sebuah papan selancar angin yang dijual di Indonesia atau setidaknya yang ada di toko kami itu justru masuk pada kas negara, pajak-pajak, Pajak Pertambahan nilai 10 %, Pajak Barang Mewah 30%, masih ditambah Pajak Penghasilan 15% yang sudah harus dilunasi sebelum barang keluar dari Pabean/Bea Cukai.

Pembuat (produsen), perusahaan yang berada di luar negeri, yang berpikir keras untuk menciptakan suatu barang, membuat design, dan yang kemudian memproduksi-nya, semua harus menekan harga serendah mungkin agar harga terjangkau oleh pemakai, sementara penjual dan stockist seperti kami adalah orang yang penuh mimpi dan berani mati, menyediakan barang laku atau tidak.

Jika bahan bakunya banyak tersedia di dalam negeri kami sangat maklum pajak-pajak setinggi langit yang diberlakukan saat import barang jadi dari negara lain. Tapi pada kenyataannya tidak ada industri di dalam negeri yang memproduksi barang peralatan windsurfing. Ketidak tersediaan bahan baku bukan hisapan jempol atau cerita kosong, kami mengadakan penelitan dan berniat untuk memproduksi sendiri papan selancar angin agar bisa terjangkau oleh masyarakat dan kenyataannya mencari bahan-bahan yang sesuai sebagian besar tidak tersedia di pasaran.

Melihat kenyataan ini pajak-pajak yang diterapkan dengan alasan untuk memproteksi industri dalam negeri tidaklah tepat. Industri mana yang diproteksi? Industri barang jadinya tidak ada. Mau produksi tidak ada bahan bakunya, sebagian besar tidak diproduksi di dalam negeri. Jadi alasan proteksi hanyalah sebuah alasan untuk mengeruk uang dari masyarakat dengan tatanan ekonomi dan tata niaga yang tidak adil.

Tuesday, March 22, 2011

Pencemaran di kawasan Sanur Reef

Kebiasaan kami berdua, saya dan suami, adalah melakukan beach walking di dasar perairan Sanur Reef saat sore hari menjelang purnama atau setelah purnama karena air surut banyak sehingga berjalan kaki bisa dilakukan hingga ke mercu suar di ujung reef terluar, meski kita belum pernah melakukan jalan sampai ke mercu suar itu. Sambil melakukan beach walking kita mengamati makhluk-makhluk yang hidup di air dangkal seperti siput-siput, landak laut, timun laut, dan berbagai jenis bintang laut.

Terakhir kami mengamati perairan Sanur Reef adalah pada tanggal 20 Maret 2011 lalu. Betapa shock-nya kami saat melihat keadaan perairan di kawasan Sanur Reef ini. Kondisinya berbeda jauh dengan keadaan tiga bulan yang lalu apalagi dengan keadaan 6 bulan sebelumnya. Kondisi terakhir yang kami lihat, seaweed dan ganggang laut berkembang luar biasa pesat. Tidak ada lagi kawasan di Sanur Reef ini yang tidak tertutup oleh seaweed dan ganggang. Seluruh dasarnya full dipenuhi ganggang. Dan sebaliknya hewan-hewan perairan dangkal seperti timun laut, bintang laut, dan berbagai binatang lunak lain yang biasa saya lihat jumlahnya menurun sangat tajam.

Air laut di kawasan Serangan channel dan Sanur Reef akhir-akhir ini memang keruh luar biasa, bukan cuma keruh tapi sudah berwarna ke coklatan. Sampah seperti biasa tetap banyak mengambang dan terbawa arus, mulai dari sampah bekas sembahyang seperti tatakan sesaji dari daun janur kering, potongan kayu dan bambu, plastik-plastik kemasan makanan ringan dan kantong plastik, sedotan, gelas, botol plastik dan kaleng aluminium bekas minuman ringan, hingga binatang mati serta serpihan janin hasil aborsi. Tapi yang paling mengganggu jika sedang melakukan watersport dan sunbathing di Sanur beach dan Mertasari beach adalah bau menyengat yang terbawa angin dari arah Serangan Channel, bau busuk menyengat aroma sampah, seperti bau amoniak. Bau ini sudah pasti berasal dari TPA Suwung. Tapi saya tidak tahu pasti apakah air keruh di perairan Sanur reef ini diakibatkan leakage (cairan hitam yang terbentuk pada timbunan sampah) dari TPA atau diakibatkan hujan yang membawa material lumpur dan mengotori perairan, karena tukad-tukad dan saluran-saluran sewage (pembuangan air kotor) di daerah Denpasar Timur banyak yang bermuara di Serangan Channel dan arus pasang-surut memudahkan penyebaran keseluruh kawasan Sanur Reef.

Pertumbuhan ganggang dan seaweed yang sangat pesat memang ada hubungannya dengan penurunan kualitas air laut. Saya belum tahu apakah pemerintah Bali dan Denpasar khususnya mengetahui kondisi ini. Yaitu pencemaran air laut luar biasa yang sedang terjadi. Maksud saya menceritakan dan menyebarkannya ke publik adalah untuk memanggil para pecinta lingkungan, orang-orang yang bergerak dalam penyelamatan lingkungan dan pemerintah Denpasar untuk mengetahuinya dan berusaha mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah kerusakan masive lingkungan di kawasan Sanur Reef. Dan pertanyaan saya mau dibawa kemana pariwisata kawasan Sanur?

NOTE :
Yang saya harap dilakukan oleh pengamat, pecinta dan penyelamat lingkungan serta pemerintah adalah :

  1. Menguji dan menganalisa kadar pencemaran air laut yang sedang terjadi di dalam perairan Sanur Reef terutama tempat dimana digunakan untuk watersport dan kegiatan pariwisata. Serta mencari darimana asal pencemarannya.
  2. Mengambil tindakan seperti membuat area pengolahan air limbah di muara seewage sebelum air dialirkan dan dibuang ke laut.
  3. Me-review kembali keputusan menggunakan kawasan Suwung sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan merencanakan system sanitary landfill di area lain yang tidak berada di lokasi dengan muka air tanah yang tinggi, apalagi daerah rawa-rawa, pada saat air pasang air laut naik masuk jauh kedaratan dan pada saat surut membawa sebagian sampah ketengah laut.


Hal-hal kecil yang bisa dilakukan semua orang adalah :

  • Memisahkan sampah plastik dan sampah organik, sehingga memudahkan pemulung mengambil barang-barang yang bisa di recycle.
  • Mengurangi pemakaian bahan-bahan dengan kemasan isi ulang, karena kemasannya tidak bisa di recycle.
  • Membeli shampoo, sabun cair, pembersih, pewangi dan deterjen dengan kemasan yang besar sekaligus terutama untuk keluarga sangat memungkinkan, jangan dengan kemasan kecil-kecil berupa sachet, sehingga mengurangi sampah kemasannya.
  • Mintalah kopi dan teh yang disajikan di dalam cangkir porselen, dan makanan pun dengan piring porselen jika sedang hangout di cafĂ© dan resto, bukan dengan gelas, piring serta sendok dari kertas karton berlilin, plastik atau styrofoam maupun sedotan plastik. Dan menurut saya kopi dan teh jauh lebih nikmat bila menggunakan cangkir porselen. Makan pun lebih nikmat diatas piring kaca atau porselen dengan sendok garpu logam dari pada makan pakai barang-barang terbuat dari plastik.

Friday, March 4, 2011

Last day windsurfing in Libya

The days still cold but daisies start blooming, beautiful days, our souls full of hope of the coming season. The windy season when all of our friend come out and gather on the beach, at East part of Tripoli city, at Regatta. Talking about forecast, talking about new equipment, talking about new comer want to start learning, talking what should be repair or should be bought. It was at the last weekend before the revolution day, we heard one of our friend from Italy talking about the rumors of demonstration on coming Thursday 17. At home we got email from the Austrian Embassy to be prepared with food and drink at home. We start to search for extra gas for cooking and we realized that all the gas bottle station is closed.

Late spring and begining of summer is our best time of windsurfing in Libya. It is the time we always want to be in Libya. At 14 Feb we have very good wind coming from North West, it was the last time we met each other. Many gather at the harbour since this is the spot for this condition. Kiters and windsurfers. One of our friend have a feeling, 'we have to enjoy this day maybe we cannot do it again after 17 Feb', Gerhard said. We celebrate Valentine Day in china restaurant later with one of our windsurf friend. We celebrate good selling windsurf equipment at that day.

Now we know that Gerhard is right, and our heart is sunk, everything is up side down, all the planning are ruins, and we missed our good friends ever, our friends in the water.