Showing posts with label Watersport. Show all posts
Showing posts with label Watersport. Show all posts

Monday, March 23, 2015

Supposed to be The Next Marina in Indonesia

"Dasar pengkhayal", biarlah kalau orang mengata-i aku seperti itu. Mumpung lagi tidak ada kesibukan apa-apa aku memang sedang berkhayal, dan aku mau menuangkan isi khayalanku ini ke dalam catatan di blog siapa tahu suatu saat ada yang menangkap mimpi ini sebagai sebuah inspirasi untuk diwujudkan.



Melihat gambar di atas membuat aku teringat pada tulisanku sebelumnya tentang Port El Kantaoui di Hammam-Sousse, Tunisia. Betapa teluk yang ada di foto itu sebuah tempat yang sangat sempurna untuk dijadikan sebuah marina seperti Port El Kantaoui.

Teluk itu letaknya berada di Utara kota Semarang. Sudah lama tempat itu diwacanakan sebagai sebuah Marina. Dan lokasi itupun memang diberi nama Marina Semarang. Tempatnya memang sangat layak. Tapi wacana itu tidak pernah terwujud. Hingga saat ini nggak ada sailing boat, yacht dan kapal wisata yang sandar disitu, dan tempat itu hanya jadi tempat bermain jetski. Karena developer tempat tersebut lebih terfokus bagaimana menghasilkan uang dengan menjual properti berupa rumah. Padahal jika tempat itu dibangun sebagai the Real Marina untuk kapal wisata, leisure boat, sailing boat, sailing club, betul-betul sempurna. Bentuknya, lahannya, dan lokasi sekitar berupa taman rekreasi, ditambah tempat pameran Puri Maerokoco. 

Bayangkan Semarang itu mempunyai resources potensi sumber-sumber daya untuk industri wisata yang bisa ditonjolkan berupa, wisata memancing di laut Utara Jawa, berhadapan langsung dengan Kepulauan Karimun Jawa dengan aktifitas wisata bahari, snorkling dan diving. Ke arah Selatan wisata daratan, ada Kota Semarang dengan landmark-landmarknya Gedong Batu, Kota Tua, Lawang Sewu, kemudian wisata perkebunan Kopi Banaran, dan lebih jauh lagi hingga ke Candi Borobudur. Apalagi Semarang dari sejarahnya adalah sebuah kota pelabuhan yang sangat penting di masa lalu. Cheng Ho dari China berlabuh di Semarang, sementara Kota Tua dengan gedung-gedung ala metropolitan masa lalu kemudian Gedung Lawang Sewu peninggalan VOC merupakan bukti bahwa kota Semarang adalah sebuah metropolitan, pelabuhan penting pada masa Kolonial. Tempat singgah kapal-kapal dari Maluku yang membawa cengkeh, dan tempat memuat hasil bumi berupa Kopi, Gula dan Teh dari perkebunan-perkebunan di Jawa Tengah. Semua itu bisa dikaitkan dengan keberadaan Marina Semarang dan menjadi sebuah pengembangan kawasan wisata kota Semarang.

Kalau aku diberikan kesempatan membuat perencanaan untuk menata tempat itu maka aku akan membuatnya sebagai berikut. 

Lahan di sebelah Barat yang dekat dengan Puri Maerokoco tempat yang sempurna untuk membuat Hall pameran yang besar. Cukup besar sehingga bisa untuk 'Boat Show' seperti di German dimana boat bisa dipajang di dalam area pameran. Sementara di bagian luar bangunan ada tempat lain untuk memamerkan kapal di air.


Suasana ruang pamer di "Interboot", Friedrichaffen-German

Bukan cuma untuk pameran kapal juga area hall untuk pameran-pameran yang lain dan menambah fasilitas ruang pamer untuk Pekan Raya Pameran Pembangunan Jateng yang sering diadakan di Puri Maerokoco setiap ulang tahun kota Semarang.

Bagian paling ujung di Utara di lahan yang menjorok itu akan menjadi 'area sailing club'. Tempat yang sangat penting untuk membentuk komunitas orang-orang yang suka mendekatkan diri dengan laut. Orang-orang yang suka dengan Nautical Life, dunia kemaritiman, dunia bahari, orang-orang yang suka keceh, berbasah-basah main air, hobby dengan watersport. Namanya club tentu dilengkapi dengan area storage untuk toys para member, storage untuk water sport equipment. Di Utara itu ditambah sedikit penahan gelombang seperlunya sehingga perairan aman saat musim gelombang pasang. Bagian teluk digali, diperdalam dan dindingnya dibuat dinding penahan tanah sehingga kapal layar yang mempunyai keel agak dalam masih bisa sandar dan masuk ke dalam. Bagian di sebelah lahan parkir dan dekat dengan taman rekreasi akan dibuat tempat kapal sandar juga. Tapi dibuat juga fasilitas untuk tempat duduk-duduk. Bangunan resto dan cafetaria terbuka, dengan payung-payung.

Sama seperti di Port El Kantaoui yang jadi inspirasiku, bangunan cafetaria bisa berupa blok bangunan bertingkat 3, tidak lebih, berderet dan memanjang. Bagian bawah disewakan untuk resto, cafetaria, ataupun toko souvenir dan bagian atas disewakan sebagai hotel atau apartemen, studio 1 kamar, 2 kamar atau 3 kamar. Fasilitas tempat parkir dan Taman Rekreasi dimana ada kolam renang dan tempat bermain tetap dipertahankan tapi bangunan penunjang dirubah desain dan tampilannya dengan desain yang lebih modern dan atraktif. 




Thursday, June 2, 2011

Sanur Bali Windsurfing (again)



I found many information in the internet forum asking for windsurfing in Bali and people are telling others that there are some good wind in Bali but no windsurf facilities. Also, it is not one time tourist pass in front of our friend's, Pedro, windsurf station comment : "Oo, I never know that there is windsurfing in Sanur".

This is not true that there's no windsurf in Bali. Windsurf in Bali start already since long time since the era of Robby Naish in the 70's. Many local windsurfer admiring and fans of Robby Naish, at least they know when we are talking about him. And there's Indonesian windsurfer, Oka Sulaksana, he is now almost 40 years old, he was very strong in South East Asian and Asian competition when he was young. But that's it, and the developing of this sport in this country is very slow, this is correct. Yes, as a windsurfer and as an Indonesian I am not happy with this.

But it was long time ago when not much facilities to windsurf in Bali. These last two years around 2009 until this time 2011, there's some changes, little bit development in windsurf community in Bali. With dedication to the sport we (me and my husband, thanks to him) run a windsurf shop in Sanur area called 'Jump and Jibe', where you can find complete equipment and accessories and repair parts. Pedro a guy from Flores, the other island in Indonesia, he was several years living in Japan, with his friends he start running a windsurf station at Mertasari beach called 'Ocean Cowboys', live up the beach with better and more modern equipment compare to several old crapy windsurf station in Sanur area.

I agree when people say windsurfing in Indonesia not developing very well compare to the potensi of the country. Our problem is there's no support from Indonesian goverment to developing it. We found many Mistral One Design used in several rental place, coming from Porlasi, Indonesian Sailing Association, those stuff are used for the KONI (sport organization) before. It is true that boards for slalom, freeride, or wave sailing are really really hard to find. Okey a wave sailing board not really need in Bali, because the wind and good wave never come together. But slalom and freeride boards with medium to bigger size sails is needed. Our experience in importing stuff for our shop is we are robbed and pressed by the goverment system, I think the situation is worse than during the Dutch colonial goverment. The import rules, the trading rules, the shop registration, the taxes, all are crazy. It is an antagony, and contra productive to the tourisme campaign made by the goverment and the Board of Tourisme.

Anyway, the aim of what I write now is to tell the world that Sanur - Bali can be one of your windsurf destination. And with all the troubles we have in developing windsurf in Indonesia you still can windsurf in Sanur Bali with good equipment and reasonable price. And when you need information about when and where to windsurf in Bali just call us in +62 812 814 959 34 or check our web site: www.jumpandjibe.com or email us at : info@jumpandjibe.com or jumpandjibe@gmail.com or check our Facebook : http://www.facebook.com/pages/JUMP-AND-JIBE-Windsurf-Center-Shop. We can arrange your windsurf tour or to help you make deal with Pedro's windsurf station: www.baliwindsurfing.com or to get contact direct to him. His place also a place for tourist information.

Tuesday, May 24, 2011

Sanur - Bali


Kebanyakan orang mengatakan kalau daerah Kuta - Legian itu untuk wisatanya kaum muda, sementara Sanur itu untuk para orang tua dan pensiunan. Tapi sebagai orang yang tinggal di Bali saya mengatakan ini adalah stigma yang sama sekali keliru. Dan orang yang berpendapat seperti itu menurut saya tidak benar-benar mengetahui tentang Bali, mungkin mereka hanya sekali dua kali ke Bali.

Baik saya akan coba untuk memberikan informasi lebih mendetail tentang apa saja yang bisa dinikmati saat pergi ke Bali dan terutama Sanur untuk menjelaskan argumentasi saya bahwa daerah Sanur bukan cuma untuk mereka yang tua-tua saja.

Memang daerah Sanur tidak sehingar-bingar kawasan Kuta - Legian yang penuh dengan café, pub dan klub malam plus para peminum yang berdansa ditengah jalanan. Sanur cenderung lebih kalem, adem-ayem, tenang, tidak ada tempat hang-out yang hingar bingar dengan musik yang menghentak-hentak. Tapi jangan salah Sanur itu tempat yang paling lengkap untuk berbagai aktifitas yang cocok buat yang berjiwa muda, dan anak-anak muda yang dinamis, aktif dan suka sport.

Fasilitas watersport yang ada di kawasan Sanur adalah yang paling lengkap dibandingkan dengan pantai-pantai yang lain. Orang-orang berpendapat Tanjung Benoa-lah tempat watersport di Bali. C'mon, naik banana boat, naik flying manta dan parasailing, it's not a sport, jangan sampai kita jadi ejekan turis asing terutama orang bule (white-long nose) karena menawarkan olah-raga seperti itu. Itu hanya sarana amusement, just for fun, hanya sedikit berenang waktu tercebur ke air, not a real sport at all. Kecuali jet ski masih bisa dikategorikan sebagai sport. Anyway, meski tidak sebanyak di Tanjung Benoa - Nusa Dua tapi fasilitas amusement di Sanur, juga semua tersedia. Nah, kalau dibanding dengan Nusa Dua, Sanur justru tempat untuk melakukan kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai real water sport.

Buat yang suka aktifitas wavesurfing di ujung sebelah utara Sanur reef saat moonsoon menyediakan ombak dan tube yang fantastis. Jauh lebih bagus dari ombak pantai Kuta. Jika di bandingkan dengan ombak di Geger Beach - Nusa Dua, di Sanur tidak perlu berenang dan paddling terlalu jauh untuk mencapai ombak, tidak perlu harus menyewa boat untuk sampai ke reef. Tempatnya juga sering dijadikan ajang kompetisi. Kalau belum tahu tempatnya ambillah peta jalan di Bali, masuk dari jalan bypass, di perempatan jalan Hang Tuah belok dan ambil jalan yang menuju pantai. Berjalanlah sepanjang pantai maka akan menemukan tempat-tempat persewaan papan surfing. Agak sedikit ke Utara di sekitar pantai Lembeng atau sering disebut 'black sand beach' juga memiliki ombak yang bagus dan cukup menantang.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan wave surfing di pantai Timur ini? Saat moonsoon, angin Barat atau sekitar bulan Desember hingga bulan Maret. Kenapa tempat ini sangat bagus untuk wavesurfing? Pada saat musim penghujan sering terjadi gelombang tinggi tapi angin bertiup dari arah Barat sehingga yang terjadi offshore wind. Karena melalui daratan angin tidak terlalu kuat sehingga tidak merusak dan memecah gelombang dan terbentuklah ombak dan tube yang fantastis.

Buat yang tidak berani bermain ombak maka kayaking dan berenang merupakan aktifitas yang cukup menyenangkan. Sepanjang pesisir pantai Sanur di bagian dalam reef pantainya tidak berombak besar, ombak hanya terjadi di bagian reef di luar pantai, sehingga sepanjang pantai Sanur aman untuk kayaking dan berenang.

Buat para mancing mania yang suka sport fishing, di Sanur banyak tersedia kapal-kapal yang bisa mengantar ketengah laut untuk berburu tuna, cakalang dan ikan ukuran besar lain. Alat pancing yang sesuai juga banyak disewakan.

Stand up paddling, olah raga ini mirip seperti mendayung hanya saja dilakukan dengan berdiri, mirip-mirip kalau orang naik getek dari bambu. Stand up paddling menggunakan papan semacam papan selancar, berdiri di atas papan tersebut sambil mengayuh menggunakan dayung panjang terbuat dari bahan serat carbon. Stand up paddling atau SUP baru sekitar lima tahun terakhir diperkenalkan dan sekarang menjadi olah raga yang sedang trend dimana-mana di seluruh dunia. Buat pemula sangat aman bermain SUP di Sanur ini sebagaimana berenang dan kayaking. Sementara yang sudah mahir dan menguasai ombak bermain SUP juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang berombak seperti ketika musim angin Barat.

Sailing dengan menggunakan perahu layar juga tersedia di Sanur, sementara yang bersedia merogoh kocek lebih dalam bisa menyewa Catamaran. Atau untuk yang ingin melatih otot-ototnya sambil menikmati semilir angin maka bisa mulai belajar windsurfing atau selancar angin. Sanur bagian Selatan atau tepatnya di pantai Mertasari hingga kanal Serangan merupakan bagian perairan yang paling cocok untuk melakukan windsurfing. Tempat paling baik dibandingkan pantai-pantai yang ada di Denpasar dan sekitarnya, seperti Kuta - Legian, Jimbaran dan Nusa Dua. Karena lokasinya sangat luas sehingga bisa berbagi dengan berbagai kegiatan yang lain seperti catamaran sailing, jetskiing, wakeboarding dan kite surfing. Musim angin Timur maupun angin Barat tidak masalah, meski tidak setiap hari karena tergantung dengan posisi pasang surut air laut, tapi bisa dilakukan sepanjang tahun kecuali di awal musim pancaroba sekitar bulan April dan sekitar bulan Oktober. Sebagai informasi tambahan di Mertasari beach ini lebih sering mendapatkan angin dengan kecepatan tinggi dibanding tempat-tempat lain.

Kitesurfing, membutuhkan lokasi yang mirip dengan windsurfing. Dan buat yang belum tahu seperti apa sih olah raga kitesurfing ini, maka biar saya tidak bisa melakukannya tapi karena sering melihat saya bisa menceritakan sedikit sebagai gambaran. Kitesurfing ini olah raga menggunakan layangan dari bahan parasut, besar, berbagai ukuran dari 10 sqm hingga 18 sqm, pemakaian disesuaikan kecepatan angin. Bentuknya mirip seperti yang digunakan untuk aktifitas para gliding hanya detail strukturnya ada perbedaan, Kite surfing parasutnya berbentuk lengkung dan saat ini digunakan tali di tengah untuk safety. Tali-talinya dihubungkan dengan stick bar yang digunakan sebagai pengontrol kite-nya. Stick bar terhubung dengan harness dan pemainnya meluncur diatas sebilah papan yang mirip papan skateboard hanya ukurannya sedikit lebih lebar, dan kalau skate board menggunakan roda sementara papan kite surfing mempunyai sirip-sirip dibagian bawah.

Kalau ada yang takut air, tidak suka watersport maka aktifitas di darat juga banyak. Bisa sewa sepeda dan gowes sepanjang pantai. Atau olah raga lain, masih di Mertasari, ada bekas lokasi tempat diselenggarakannya Asian Beach Games yang pertama, di lapangan luas ini bisa untuk bermain voli pantai, bisa untuk main bola sepak, dan bisa main power jet kiting. Hanya saja untuk kegiatan ini harus menyiapkan sendiri peralatannya. Selanjutnya yang banyak duit dan masih ingin melanjutkan liburan dan suka aktifitas diving maka di Sanur tersebar banyak sekali operator diving yang siap mengatur liburan diving anda dimanapun baik sekitar Bali hingga ke ujung paling Timur wilayah Indonesia.

Nah, bisa dilihat kan betapa banyak aktifitas yang bisa dilakukan di Sanur. Surfing, kite surfing, windsurfing, catamaran sailing, stand up paddling, sport fishing, jetskiing, wakeboarding, kayaking, swimming, biking, dll. Dan semua itu bukanlah kegiatan untuk kakek nenek para pensiunan melainkan untuk mereka yang berjiwa muda, dinamis dan aktif. Fasilitas di Kuta - Legian dan Nusa Dua tidaklah selengkap di Sanur dan yang jelas apabila anda suka dengan aktifitas-aktifitas tersebut tentunya lebih baik untuk stay di kawasan Sanur, karena jarak antara Sanur dengan Kuta - Legian apalagi Nusa Dua cukup jauh, biaya taksi-nya yang jelas cukup mahal.

Sebagai anak muda yang biasanya tidak memerlukan hotel bintang lima, penginapan back packer yang low budget pun juga tersedia. Sepanjang jalan Danau Tamblingan daerah yang berada dibelakang pantai Sanur banyak tersedia penginapan murah dengan kisaran harga Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu per malam. Warung-warung yang menjual makanan lokal dengan tarif lokal juga banyak, sementara kalau pagi hari penjual nasi campur yang murah untuk sarapan bisa ditemukan di pantai. Buat para wanita yang suka shoping pernak-pernik juga tidak masalah, art shop, kerajinan tangan khas Bali bisa didapat dimana-mana dan koleksi yang ada di Sanur berbeda dengan tempat lain. Tuh, lengkap kan?