Showing posts with label Denpasar. Show all posts
Showing posts with label Denpasar. Show all posts

Thursday, June 2, 2011

Sanur Bali Windsurfing (again)



I found many information in the internet forum asking for windsurfing in Bali and people are telling others that there are some good wind in Bali but no windsurf facilities. Also, it is not one time tourist pass in front of our friend's, Pedro, windsurf station comment : "Oo, I never know that there is windsurfing in Sanur".

This is not true that there's no windsurf in Bali. Windsurf in Bali start already since long time since the era of Robby Naish in the 70's. Many local windsurfer admiring and fans of Robby Naish, at least they know when we are talking about him. And there's Indonesian windsurfer, Oka Sulaksana, he is now almost 40 years old, he was very strong in South East Asian and Asian competition when he was young. But that's it, and the developing of this sport in this country is very slow, this is correct. Yes, as a windsurfer and as an Indonesian I am not happy with this.

But it was long time ago when not much facilities to windsurf in Bali. These last two years around 2009 until this time 2011, there's some changes, little bit development in windsurf community in Bali. With dedication to the sport we (me and my husband, thanks to him) run a windsurf shop in Sanur area called 'Jump and Jibe', where you can find complete equipment and accessories and repair parts. Pedro a guy from Flores, the other island in Indonesia, he was several years living in Japan, with his friends he start running a windsurf station at Mertasari beach called 'Ocean Cowboys', live up the beach with better and more modern equipment compare to several old crapy windsurf station in Sanur area.

I agree when people say windsurfing in Indonesia not developing very well compare to the potensi of the country. Our problem is there's no support from Indonesian goverment to developing it. We found many Mistral One Design used in several rental place, coming from Porlasi, Indonesian Sailing Association, those stuff are used for the KONI (sport organization) before. It is true that boards for slalom, freeride, or wave sailing are really really hard to find. Okey a wave sailing board not really need in Bali, because the wind and good wave never come together. But slalom and freeride boards with medium to bigger size sails is needed. Our experience in importing stuff for our shop is we are robbed and pressed by the goverment system, I think the situation is worse than during the Dutch colonial goverment. The import rules, the trading rules, the shop registration, the taxes, all are crazy. It is an antagony, and contra productive to the tourisme campaign made by the goverment and the Board of Tourisme.

Anyway, the aim of what I write now is to tell the world that Sanur - Bali can be one of your windsurf destination. And with all the troubles we have in developing windsurf in Indonesia you still can windsurf in Sanur Bali with good equipment and reasonable price. And when you need information about when and where to windsurf in Bali just call us in +62 812 814 959 34 or check our web site: www.jumpandjibe.com or email us at : info@jumpandjibe.com or jumpandjibe@gmail.com or check our Facebook : http://www.facebook.com/pages/JUMP-AND-JIBE-Windsurf-Center-Shop. We can arrange your windsurf tour or to help you make deal with Pedro's windsurf station: www.baliwindsurfing.com or to get contact direct to him. His place also a place for tourist information.

Tuesday, March 22, 2011

Pencemaran di kawasan Sanur Reef

Kebiasaan kami berdua, saya dan suami, adalah melakukan beach walking di dasar perairan Sanur Reef saat sore hari menjelang purnama atau setelah purnama karena air surut banyak sehingga berjalan kaki bisa dilakukan hingga ke mercu suar di ujung reef terluar, meski kita belum pernah melakukan jalan sampai ke mercu suar itu. Sambil melakukan beach walking kita mengamati makhluk-makhluk yang hidup di air dangkal seperti siput-siput, landak laut, timun laut, dan berbagai jenis bintang laut.

Terakhir kami mengamati perairan Sanur Reef adalah pada tanggal 20 Maret 2011 lalu. Betapa shock-nya kami saat melihat keadaan perairan di kawasan Sanur Reef ini. Kondisinya berbeda jauh dengan keadaan tiga bulan yang lalu apalagi dengan keadaan 6 bulan sebelumnya. Kondisi terakhir yang kami lihat, seaweed dan ganggang laut berkembang luar biasa pesat. Tidak ada lagi kawasan di Sanur Reef ini yang tidak tertutup oleh seaweed dan ganggang. Seluruh dasarnya full dipenuhi ganggang. Dan sebaliknya hewan-hewan perairan dangkal seperti timun laut, bintang laut, dan berbagai binatang lunak lain yang biasa saya lihat jumlahnya menurun sangat tajam.

Air laut di kawasan Serangan channel dan Sanur Reef akhir-akhir ini memang keruh luar biasa, bukan cuma keruh tapi sudah berwarna ke coklatan. Sampah seperti biasa tetap banyak mengambang dan terbawa arus, mulai dari sampah bekas sembahyang seperti tatakan sesaji dari daun janur kering, potongan kayu dan bambu, plastik-plastik kemasan makanan ringan dan kantong plastik, sedotan, gelas, botol plastik dan kaleng aluminium bekas minuman ringan, hingga binatang mati serta serpihan janin hasil aborsi. Tapi yang paling mengganggu jika sedang melakukan watersport dan sunbathing di Sanur beach dan Mertasari beach adalah bau menyengat yang terbawa angin dari arah Serangan Channel, bau busuk menyengat aroma sampah, seperti bau amoniak. Bau ini sudah pasti berasal dari TPA Suwung. Tapi saya tidak tahu pasti apakah air keruh di perairan Sanur reef ini diakibatkan leakage (cairan hitam yang terbentuk pada timbunan sampah) dari TPA atau diakibatkan hujan yang membawa material lumpur dan mengotori perairan, karena tukad-tukad dan saluran-saluran sewage (pembuangan air kotor) di daerah Denpasar Timur banyak yang bermuara di Serangan Channel dan arus pasang-surut memudahkan penyebaran keseluruh kawasan Sanur Reef.

Pertumbuhan ganggang dan seaweed yang sangat pesat memang ada hubungannya dengan penurunan kualitas air laut. Saya belum tahu apakah pemerintah Bali dan Denpasar khususnya mengetahui kondisi ini. Yaitu pencemaran air laut luar biasa yang sedang terjadi. Maksud saya menceritakan dan menyebarkannya ke publik adalah untuk memanggil para pecinta lingkungan, orang-orang yang bergerak dalam penyelamatan lingkungan dan pemerintah Denpasar untuk mengetahuinya dan berusaha mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah kerusakan masive lingkungan di kawasan Sanur Reef. Dan pertanyaan saya mau dibawa kemana pariwisata kawasan Sanur?

NOTE :
Yang saya harap dilakukan oleh pengamat, pecinta dan penyelamat lingkungan serta pemerintah adalah :

  1. Menguji dan menganalisa kadar pencemaran air laut yang sedang terjadi di dalam perairan Sanur Reef terutama tempat dimana digunakan untuk watersport dan kegiatan pariwisata. Serta mencari darimana asal pencemarannya.
  2. Mengambil tindakan seperti membuat area pengolahan air limbah di muara seewage sebelum air dialirkan dan dibuang ke laut.
  3. Me-review kembali keputusan menggunakan kawasan Suwung sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan merencanakan system sanitary landfill di area lain yang tidak berada di lokasi dengan muka air tanah yang tinggi, apalagi daerah rawa-rawa, pada saat air pasang air laut naik masuk jauh kedaratan dan pada saat surut membawa sebagian sampah ketengah laut.


Hal-hal kecil yang bisa dilakukan semua orang adalah :

  • Memisahkan sampah plastik dan sampah organik, sehingga memudahkan pemulung mengambil barang-barang yang bisa di recycle.
  • Mengurangi pemakaian bahan-bahan dengan kemasan isi ulang, karena kemasannya tidak bisa di recycle.
  • Membeli shampoo, sabun cair, pembersih, pewangi dan deterjen dengan kemasan yang besar sekaligus terutama untuk keluarga sangat memungkinkan, jangan dengan kemasan kecil-kecil berupa sachet, sehingga mengurangi sampah kemasannya.
  • Mintalah kopi dan teh yang disajikan di dalam cangkir porselen, dan makanan pun dengan piring porselen jika sedang hangout di cafĂ© dan resto, bukan dengan gelas, piring serta sendok dari kertas karton berlilin, plastik atau styrofoam maupun sedotan plastik. Dan menurut saya kopi dan teh jauh lebih nikmat bila menggunakan cangkir porselen. Makan pun lebih nikmat diatas piring kaca atau porselen dengan sendok garpu logam dari pada makan pakai barang-barang terbuat dari plastik.